MESRA (Mengenal CSSMoRA)

Yogyakarta- Sebagai langkah awal dalam membentuk suatu organisasi yang dianggotai dan dikelola oleh anggota-anggota yang berkompeten dan berdedikasi, pada tanggal 2 September lalu CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk kali keduanya mengadakan suatu agenda yang disebut kaderisasi. Acara kaderisasi ini diadakan khusus teruntuk anggota baru CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga yang pada kali ini adalah mahasiswa PBSB angkatan 2017. Kaderisasi anggota CSSMoRA untuk pertama kalinya dilakukan –setelah mempertimbangkan perlunya agenda ini- pada september tahun lalu dengan angkatan 2016 sebagai objek.
Sesuai dengan arahan dari BPH (Badan Pengurus Harian) kaderisasi kali ini diubah namanya menjadi MESRA akronim dari mengenal CSSMoRA dengan harapan tujuan utama yaitu pengetahuan anggota baru tentang ke-CSSMoRA-an dapat tercapai di samping untuk menghadirkan kesan santai tapi serius dalam acara ini. Sesuai dengan nama acaranya, tema yang diangkat kali ini tidak jauh-jauh dari kata “Mesra”, yaitu merajut ke-Mesra-an dalam nuansa kekeluargaan. Menurut pengusul dari tema ini, kata “mesra” pada kalimat tersebut dapat merujuk pada Mesra (mengenal CSSMoRA) itu sendiri maupun makna asli dari kata tersebut.
Seperti tahun sebelumnya, acara ini bertempat di objek wisata pantai yang kali ini adalah Pantai Goa Cemara. Acara pembukaan dimulai tepat pada pukul 09:00 di sebuah rumah makan lesehan di area pantai. Dalam pembukaan ini Ahmad Ahnaf Rafif selaku ketua panitia menyampaikan sambutan yang pada intinya menekankan urgensi dari acara kaderisasi pada suatu organisasi. Ia mengatakan bahwa kaderisasi merupakan roh dari suatu organisasi karena pengetahuan anggota baru tentang organisasi tersebut merupakan hal pertama dan utama yang harus ditanamkan dan pengetahuan itulah yang dianggap sebagai roh atau jiwa. Pengetahuan ini juga dianggap sebagai bekal untuk melanjutkan estafet kepengurusan. Tak kalah kuatnya dalam menekankan urgensi kaderisasi dibanding sambutan dari ketua panitia, Sholahuddin Zamzambela selaku perwakilan dari ketua CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga dalam sambutannya mengeluarkan suatu kalimat pendek penuh makna yakni “Kaderisasi adalah harga mati” yang sangat menggambarkan urgensi dari acara ini sehingga disamakan levelnya dengan NKRI.
Segera setelah pembukaan selesai, dilanjutkan dengan materi pertama yang dibawakan oleh ketua CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga (PT) Melati Ismaila Rafi’i dan ketua CSSMoRA Nasional Annas Rolli Muchlisin. Materi yang disampaikan adalah mengenai ke-CSSMoRA-an yang juga meliputi tentang PBSB. Annas menyampaikan secara detail perihal CSSMoRA dari mulai logo CSSMoRA sampai kepengurusannya di tingkat nasional. Begitu pula yang berkaitan dengan PBSB seperti PTN/PTIN mitra dan sebagainya.
Materi kedua adalah tentang kepesantrenan yang dijelaskan oleh saudara Muhammad Wahyudi. Terkait materi kepesantrenan ini Ia membagi karakteristik santri ketika masuk perguruan tinggi menjadi tiga kelompok. Pertama, adalah mereka yang terlalu over protektif dengan hal-hal baru yang ada di dunia perkuliahan. Kedua, golongan santri yang tidak mampu menjaga marwah kesantriannya sehingga bertindak terlalu bebas. Ketiga, adalah karakter santri yang berada di tengah dua sebelumnya, yaitu mereka yang dapat menjaga diri namun tidak terlalu tertutup. “Hendaknya kita sebagai santri apalagi diberi predikat sebagai santri berprestasi untuk dapat menjadi bagian dari golongan ketiga ini” pinta Wahyudi.
Rangkaian acara selanjutnya diselingi dengan brainstorming yang berfungsi sebagai media sharing bersama juga sekaligus untuk mengecek kepahaman peserta terhadap materi-materi yang telah disampaikan sebelumnya. Karena waktu yang sudah beranjak siang, peserta dipersilahkan untuk makan siang lalu sholat dzuhur.
ISHOMA disambung dengan materi ke-3 yang membahas tentang kebangsaan. Materi ini disampaikan oleh alumni PBSB UIN Sunan Kalijaga tahun angkatan 2012 saudara Muhammad Dluha Luthfillah, S.Th.I. Dalam pemaparannya beliau mengharapkan kita sebagai anak-anak Kemenag untuk dapat turut serta berandil dalam pembangunan negeri. Dan materi terakhir adalah tentang keorganisasian. Materi ini disampaikan oleh ketua CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga periode 2015/2016 saudara Lukman Hakim. Seperti yang sering disampaikan oleh beliau dalam beberapa event sebelumnya, organisasi merupakan suatu wadah yang terdiri dari anggota-anggota yang semua memiliki kepentingan masing-masing, namun demi keberlangsungan organisasi tersebut termasuk program-program kerjannya, semua anggota diharapkan dapat mengesampingkan kepentingannya masing-masing. Layaknya kaderisasi pada tahun lalu, beliau menjelaskan maksudnya secara lebih realistis dengan memainkan sebuah game ular-ularan yang terbentuk dari para peserta.
Layaknya materi-materi sebelumnya, brainstorming pun dilakukan untuk melihat kepahaman peserta terhadap materi. Beberapa kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5 orang dibuat untuk memudahkannya. Selepas brainstorming, peserta menunaikan sholat Ashar yang disambung dengan family gathering dan game. Tepat pukul 16:40 rangkaian acara pun ditutup bersama dan diakhiri dengan sesi foto yang berlatarbelakang semburat senja oranye nan indah di atas hamparan laut pantai Goa Cemara.-red(doel).
Reaksi: |
0 komentar:
Posting Komentar