Pengikut

CSSMoRA

CSSMoRA merupakan singkatan dari Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs, yang berarti Komunitas Santri Penerima Beasiswa Kementrian Agama

SARASEHAN

Sarasehan adalah program kerja yang berfungsi sebagai ajang silaturahimi antara anggota aktif dan anggota pasif CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Pesantren

Para santri yang menerima beasiswa ini dikuliahkan hingga lulus untuk nantinya diwajibkan kembali lagi mengabdi ke Pondok Pesantren asal selama minimal tiga tahun.

Sabtu, 24 Februari 2018

Kasubdit Baru Beri Motivasi PBSB UIN Sunan Kalijaga



Kemarin (23/2) Penerima Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) UIN Sunan Kalijaga mendapat kunjungan dari Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) PD Pontren Kementerian Agama Republik Indonesia, Dr. H. Basnang Said, S.Ag, M.Ag. Kunjungan ini merupakan kunjungan dalam rangka perkenalan setelah diangkatnya beliau beberapa bulan lalu.
Acara yang dihadiri jajaran pengelola dan mahasiswa PBSB tersebut dimulai pukul 14.15 dengan dipimpin langsung Ketua Pengelola PBSB UIN Sunan Kalijaga, Dr. M. Alfatih Suryadilaga, M.Ag. Acara tersebut juga dihadiri oleh mahasiswa aktif PBSB UIN Sunan Kalijaga dari angkatan 2015 hingga angkatan 2017.
Dalam sambutan yang disampaikan, Kasubdit menuturkan bahwa rencananya akan diadakan dialog dengan menteri agama, Bapak Lukman Saifudin dengan mahasiswa PBSB UIN Sunan Kalijaga dan Universitas Gajah Mada yang akan dilaksanakan pada 28 Maret mendatang. Selain itu, beliau juga menuturkan bahwa gerbang untuk melanjutkan studi S-2 khususnya jalur LPDP terbuka lebar.
Sebagai motivasi bagi para mahasiswa, beliau menyampaikan agar para mahasiswa tidak hanya puas selesai studi S-1, tetapi juga memiliki tekad agar melanjutkan studi di S-2. “Karena dalam beberapa tahun ke depan tonggak kepemimpinan ada di pundak para mahasiswa yang sekarang sedang belajar di tingkat S-1,” lanjut beliau. Pada akhir sambutannya beliau menambahkkan, bahwa para mahasiswa harus belajar leadership agar siap menghadapi tantangan zaman ke depan. Sesi pertama ditutup dengan sambutan dari Ketua Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir, Dr. KH. Abdul Mustaqim, M.Ag yang menunjukkan sekaligus memberikan sebuah karya mahasiswa PBSB UIN Sunan Kalijaga angkatan 2015, buku tafsir berjudul Isu-Isu Aktual Perspektif Al-Quran.
Sesi selanjutnya adalah sesi tanya jawab. Sesi ini diwakili oleh tiga mahasiswa. Rozi dari angkatan 2017 yang bertanya tentang kerjasama Kementerian Agama dengan Pemerintah Arab Saudi, Anas yang bertanya tentang LPDP, dan Agil yang bertanya tentang pelaksanaan Temu Nasional.
“Ambil ilmunya, jangan bawa budayanya, Arab itu ada yang bukan Islam dan Islam ada yang bukan Arab.” Pungkas Bapak Basnang untuk menjawab pertanyaan Rozi dan mengakhiri pertemuan siang tadi. (Abd)

Jumat, 23 Februari 2018

Khairun Nisa, Wisudawan Terbaik dan Tercepat Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir



         Kemarin (21 /02), UIN Sunan Kalijaga kembali mewisuda para mahasiswanya yang diselenggarakan di Gedung Multi Purpose (Gedung Prof. Amin Abdullah), UIN Sunan Kalijaga. Acara yang berlangsung mulai pukul 08.00-12.00 WIB ini, dihadiri langsung oleh Prof. Yudian Wahyudi, selaku rektor kampus. Acara berlangsung lancar didukung cuaca yang cerah sepanjang pagi sampai siang hari.
             Salah satu yang diwisuda hari itu adalah Khairun Nisa, mahasiswi Program Studi (Prodi) Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) angkatan 2014. Gadis berdarah Banjar ini mendapat penghargaan sebagai Wisudawan Tercepat dan Terbaik, baik tingkat Prodi maupun Fakultas. Dengan skripsinya yang berjudul “Varian Makna Wali dan Implikasinya Terhadap Kepemimpinan non-Muslim Perspektif Tafsir Al-Manar dan Al-Mizan”. Ia menyelesaikan studi S1-nya dengan tempo 3 tahun, 2 bulan, 10 hari. Selain itu, Indeks Prestasi Kumulatif yang hampir sempurna pun disabet olehnya, yaitu 3,92.
             Dr. H. Abdul Mutaqim –selaku ketua prodi IAT— menuturkan, mewakili pihak prodi ia merasa bangga dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para wisudawan pada periode ini, termasuk Nisa. Ia juga berharap, semangat yang dibawa oleh Nisa dapat menular kepada teman-teman serta adik tingkatnya di prodi IAT.
             Mahasiswi –yang merupakan salah satu penerima Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB)— ini mengaku, dirinya memulai mempersiapkan tugas akhirnya sejak memasuki semester enam. “Februari akhir mulai konsultasi ke DPA, buat proposal bulan Maret-April, selanjutnya tanggal 15 Mei sidang proposal. Setelah sidang ngumpulin referensi dan mematangkan outline, terpaksa stop ketika KKN. Setelah KKN, benar-benar nggarap sampai akhirnya bisa sidang tanggal 14 November 2017 kemarin,” terangnya ketika ditanya proses penggarapan tugas akhir.
             Perjuangannya sampai mendapatkan penghargaan ini tidak semata-mata karena kebetulan, akan tetapi usaha maksimal yang mampu ia lewati selama menempuh studinya. Sebagai seorang perantau, ia tercatat sebagai salah satu mahasiswa sekaligus santri yang aktif dalam berbagai event kepenulisan dan diskusi ilmiah. Terbukti selama di Yogyakarta, ia berhasil mengumpulkan beberapa kejuaraan, baik tingkat Perguruan Tinggi, Nasional maupun Internasional. Ia mengaku, semangat kepenulisannya mulai tumbuh setelah ia berhasil meraih juara I dalam ajang LKTIQN di UIN Sunan Ampel Surabaya pada tahun 2016.
             Anak sulung dari tiga bersaudara tersebut menuturkan, setidaknya ada dua motivasi besar yang membuatnya mengharuskan lulus dan wisuda di Periode II T.A. 2017/2018 ini. Pertama, dukungan dan motivasi dari orang tua. Menurutnya, ia sangat beruntung dengan sikap orang tuanya selama ini, terlebih dalam hal monitoring proses studinya. “Tentunya dukungan orang tua, karena setiap minggu beliau tanya perkembanganku. Ini yang ku salut dari ortuku, tak henti-hentinya tanya.” ujarnya. Kedua, motivasi beasiswa S2 yang ingin ia kejar. “Seandainya aku bisa wisuda di periode II ini, aku bisa ikut seleksi. Tapi kalo nggak bisa, artinya kesempatan ikut apply batal,” lanjutnya.
             Sebagai langkah selanjutnya, ia mengaku sudah mengincar sederet beasiswa S2. “Mau lanjut S2, tapi tentunya cari beasiswa. Nggak mau ngrepotin orang tua karena aku masih punya dua orang adik,” katanya.
             Perihal jodoh, ia mengaku tidak ambil pusing dengan hal tersebut. “Kurasa umurku bukan untuk main-main lagi. Dan prinsipku, aku nggak bakal mau sama laki-laki yang menghalangi target-targetku. Banyak modus laki-laki untuk mendekat, tapi kubawa santai saja. Karena nggak mau mengganggu konsentrasi studiku. Kalu dekat, ya ada. Tapi nggak untuk main-main,” terangnya malu-malu namun tegas.
             Di lain kesempatan, ia memberikan pesan kepada pembaca untuk berani mengambil resiko dalam berjuang (menuntut ilmu-red.). Selain itu, management waktu yang maksimal dan mencatat target-target dalam jangka waktu dekat ataupun jangka panjang. Yang tak kalah penting, ia berpesan untuk selalu meminta doa orang tua. (nur)

Selasa, 20 Februari 2018

PENGUMUMAN FINALIS LOMBA KARYA TULIS ILMIAH NASIONAL (LKTIN) CSSMoRA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2018

PENGUMUMAN FINALIS
LOMBA KARYA TULIS ILMIAH NASIONAL (LKTIN)
CSSMoRA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2018

Selamat kepada nama-nama di bawah ini yang terpilih sebagai finalis Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2018.

A.    FINALIS
NO
NAMA
UNIVERSITAS
JUDUL
1
Ahmad Khoiri
STAIN Pemekasan
ISLAM DAN KEKERASAN: PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG PERSEKUSI DI INDONESIA
2
Darmawan
STFI Sadra
JIHAD SUFISTIK: USAHA MEREVITALISASI
AL-MUJA
(STUDI KITAB TAFSI
3
Mirza Muchammad Iqbal
Universitas Islam Indonesia
AL-QUR’AN SURAH ALI ‘IMRAN AYAT 110 SEBAGAI BASIS PARADIGMA EKO-PROFETIS DALAM MEMBANGUN GERAKAN ENVIRONMENTALISME ISLAM DI INDONESIA
4
Moh. Nailul Muna
UIN Sunan Kalijaga
PARADIGMA TAFSIR ECO-QUR’ANIC HERMENEUTICS
DALAM TAFSIR AL-QUR’AN
(Reinterpretasi ayat “QS. Ar-Rum: 30 [41], dan QS. Al-A’raf: 7[56]
Dalam upaya memanfaatkan dan menjaga alam secara Qur’ani)
5
Muna Alfadlilah
Universitas Trunojoyo Madura
UPAYA PERWUJUDAN ALQURAN SURAT AL-MUJADALAH AYAT: 11DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT MELALUIYOLUP (Young Of Knowledgable Group)
6
Nibros Hassani
IAIN Salatiga
“MEWUJUDKAN PARLEMEN RAMAH PEREMPUAN DARI TINJAUAN TAFSIR HAJI ABDUL MALIK KARIM AMRULLAH (HAMKA) : PANDANGAN WACANA GENDER AND DEVELOPMENT
7
Nurhidayati
STAI Al-Anwar Sarang
IMPLEMETASI NILAI-NILAI TOLERANSI QUR’ANI OLEH KH. ABDUL GHOFUR MAIMOEN DALAM MENDIDIK SANTRI PONDOK PESANTREN AL-ANWAR 3
8
Rahma Aulia
UIN Antasari Banjarmasin
PERILAKU TABAYYUN SEBAGAI ETIKA MENYIKAPI HOAX DI MEDIA SOSIAL
(Studi Analisis Terhadap Ayat-ayat Tabayyun dalam Tafsir al-Mishbāḫ Karya M. Quraish Shihab)
9
Shella Gracia Vennya
Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta
SEBUAH KAJIAN PEZIARAHAN ISLAM DALAM PENGALAMAN PERJUMPAAN DENGAN SANG LIYAN BERDASARKAN DIALOG SURAH AL-HUJURAT 13 DENGAN SURAH ALI IMRAN 85
10
Siti Qurrota Ayun
IAIN Jember
SURAH AL-BAQARAH AYAT 256 DAN SEMBOYAN BANGSA SEBAGAI
PENEGUH TOLERANSI BERAGAMA DI INDONESIA
11
Suheri
UIN Sunan Kalijaga
IMPLEMENTASI HERMENEUTIKA AMINA WADUD ATAS BIAS “POLITIK GENDER” DALAM SYARI’AT: REKONSTRUKSI AURAT PADA PRIA
12
Suwanto
UIN Sunan Kalijaga
KONSTRUKSI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS TKA/TPA/TQADI TENGAH BELENGGU DEKADENSI MORAL GUNAMEWUJUDKAN GENERASI UNGGUL
BERAKHLAQ QUR’ANI
13
Topan Setiawan
IAIN Samarinda
PENERAPAN AL JARH WA TA’DIL DALAM MENANGKAL INFORMASI HOAX DI KALANGAN MAHASISWA FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB, DAN DAKWAH
14
Wahyu Putranto
UNIDA Gontor
PRINSIP 3T DALAM BERMEDIA SOSIAL MENURUT PANDANGAN ISLAM
15
Zahrotul Farodis Diana
IAI Syarifuddin Lumajang
KAJIAN ATAS ESENSI PESAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM

B.     WAITING LIST
16
Abdullah Malik Islam Filardli
Universitas Diponegoro
PURE WATER DIPO, PEMURNI AIR BERBASIS MEMBRAN SOLUSI PEMENUHAN AIR BERSIH UNTUK AIR WUDHU
17
Rais Hakim Al Amien
Universitas Islam Indonesia
MENGGALI MAKNA TOLERANSI DALAM BHINNEKA TUNGGAL IKA DENGAN PERSPEKTIF AL – QURAN DAN HADITS
18
Nur Afra Afifah Amani Amatullah
UIN Sunan Kalijaga
ON-MICPOST (ONLINE ISLAMIC POSTER): TAWARAN SOLUSI ATASI UJARAN KEBENCIAN DI MEDIA SOSIAL
19
Nurul Avifah
IAIN Purwokerto
DIALEKTIKA KRISIS TOLERANSI DI INDONESIA TAHUN 2017(TELAAH INDONESIA LAWYERS CLUB TENTANG LGBT)
20
Nuraenun Lukman
Universitas Hassanudin
PENGARUH PELEGALAN LESBIAN, GAY, BISEKSUAL, DAN TRANSGENDER (LGBT) DI LINGKUNGAN MASYARAKAT SERTA SOLUSINYA MELALUI KAJIAN AL-QUR‘AN DAN HADITS

NB:
1. 15 nama finalis di atas diurutkan secara alfabetis.
2. Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat.
3. 15 finalis yang lolos wajib melakukan konfirmasi keikutsertaan mengikuti babak presentasi paling lambat pada hari Jumat, 24 februari 2018 pukul 23.59 WIB.
4. Peserta yang mundur atau tidak melakukan konfirmasi pada tanggal yang telah ditentukan, maka dianggap mengundurkan diri dan otomatis akan digantikan oleh peserta waiting list (berurutan sesuai peringkat).
5. Masing-masing finalis (per-orang) wajib membayar biaya akomodasi sebesar Rp.150.000,- ke nomor rekening Bank BNI: 0459617817 (ALIF JABAL KURDI)        maksimal Jum’at, 24 februari 2018 pukul 23.59 (bersamaan dengan konfirmasi keikutsertaan babak presentasi).
6. Biaya akomodasi tersebut akan digunakan untuk kebutuhan peserta selama kegiatan, yang meliputi: penginapan (2 malam), konsumsi, dan transportasi (penginapan ke lokasi acara).
7. Rincian dana akomodasi, rundown dan TOR acara akan segera dikirimkan melalui email setiap peserta.
8. Panitia telah menyiapkan proposal permohonan dana bagi finalis yang membutuhkan.
9. Seluruh peserta wajib mengikuti seluruh rangkaian acara dari awal sampai akhir.

Senin, 19 Februari 2018

Kegiatan Berakhir, Tuan Rumah Apresiasi Panitia

Bantul-www.Slot Online Sering Kasih Jackpot Maxwin RTP 97%. Bakti Sosial dan Festival Budaya 2018 dalam rangka memeriahkan Semarak Santri Nusantara (SERSANTARA) ke-10 CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga berjalan sukses. Acara yang berakhir kemarin (18/02) di PP Al-Imdad II Pajangan Bantul ditutup secara resmi oleh Pengasuh PP Al-Imdad II, KH. Habib Abdus Syakur secara simbolis dengan mengucapkan hamdalah bersama hadirin yang terdiri dari jajaran panitia dan santri PP Al-Imdad II. Tepuk tangan pun mewarnai suasana depan panggung utama setelah kegiatan resmi ditutup.
Dalam sambutannya, KH. Habib memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para panitia yang telah menyelenggarakan dan mengkoordinir jalannya kegiatan. Selain itu, juga kepada semua pihak yang telah berpartisipasi sehingga kegatan ini dapat berjalan dengan baik. Menurut beliau, hal ini tentunya dapat menjadi pengalaman dan pembelajaran yang bermanfaat untuk di kemudian hari. Terlebih karena penyelenggara merupakan gabungan dari para pemuda, baik mahasiswa, pelajar maupun santri yang nantinya akan terjun ke dalam masyarakat.
Selain itu, beliau juga memberikan beberapa pelajaran yang dapat diambil dari kegiatan tersebut. Di antaranya adalah perlunya kebersamaan dan sikap tanggap serta pentingnya komunikasi antar elemen, sehingga segala permasalahan dapat segera terselesaikan. “Ilmu itu dapat dicari di masa kecil, tetapi al-hilmu (yang beliau artikan sebagai perasaan untuk bisa mengaplikasikan ilmu dalam masyarakat-red) dapat dicari ketika sudah besar (dewasa). Dan kegiatan ini adalah salah satu langkah yang telah dilakukan kalian untuk menuju al-hilmu tersebut,” ungkap beliau di akhir sambutannya. Sebelum sambutannya usai, sebagai tuan rumah dan mewakili pihak pondok pesantren, beliau juga meminta maaf kepada segenap panitia serta memberikan koreksi agar dipertimbangkan di kegiatan-kegiatan berikutnya.
Sejalan dengan hal itu, Irfan selaku ketua umum kegiatan Bakti Sosial dan Festival Budaya ini mengucapkan syukur serta terima kasih kepada seluruh elemen yang telah membantu menyukseskan kegiatan tersebut. Kegiatan –yang merupakan kerja sama dari enam organisasi meliputi CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga, CSSMoRA UGM, Ngasah Jiwo ISI, PAC IPNU-IPPNU Kec. Pajangan, PK IPNU-IPPNU MA Unggulan Al-Imdad dan PP Al-Imdad ini— menurutnya tidak akan berjalan baik tanpa partisipasi dan dukungan dari seluruh panitia. Selain itu, ia juga mengajak kepada seluruh pihak agar menjadikan kegiatan ini sebagai pengalaman yang perlu terus diperbaiki sebagai upaya untuk mengabdikan diri kepada masyarakat.
Dia menambahkan, seluruh rangkaian kegiatan merupakan wujud kerja sama yang pantas mendapat imbalan keberhasilan. Kegiatan Bakti Sosial dan Festival Budaya tahun 2018 ini berlangsung selama tiga hari, Jum’at-Minggu, 16-18 Februari 2018, dengan berbagai macam acara, meliputi Nonton Bareng, Festival Hadrah, Seminar Beasiswa, Pasar Murah, Bazar Buku, Pengajian dan Shalawat Akbar, Senam Sehat, Donor Darah dan Pengobatan Gratis. Selama itu, menurut Irfan, berbagai permasalahan dan hambatan dihadapi oleh panitia. Akan tetapi, atas kelapangan dada dan koordinasi dari berbagai pihak, semua dapat diatasi.
Dalam kesempatan lain, Melati selaku ketua umum CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga mengungkapkan bahwa kegiatan ini dapat menjadi titik tumpu awal untuk periode selanjutnya. “Tentu hal ini merupakan salah satu upaya meningkatkan peran CSSMoRA di lingkungan masyarakat atau eksternal CSSMoRA. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sebuah pembelajaran yang bisa dikembangkan untuk kegiatan di tahun-tahun berikutnya,” ujarnya ketika ditanya peluang keberlangsungan kegiatan serupa di periode yang akan datang. Senada dengannya, Nuzul –salah satu panitia— menyebutkan, kegiatan serupa perlu diselenggarakan lagi di tahun-tahun berikutnya. Akan tetapi, tentunya dengan persiapan yang lebih matang. (try)

Minggu, 18 Februari 2018

Puncak Bakti Sosial dan Festival Budaya, CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga Selenggarakan Pengajian dan Shalawat Bersama


Bantul-www.Slot Online Sering Kasih Jackpot Maxwin RTP 97%. Kemarin (17/02) CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga bersama beberapa mitra kerja sama menyelenggarakan Pengajian dan Sholawat Akbar di PP Al-Imdad II, Pajangan, Bantul. Acara yang merupakan puncak dari rangkaian event SERSANTARA (Semarak Santri Nusantara) yang ke-10 ini terselenggara atas kerja sama CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga dengan berbagai mitra, diantaranya CSSMoRA UGM, Ngasah Jiwo ISI, IPNU-IPPNU Kec. Pajangan serta PP Al-Imdad.
Antusiasme santri dan masyarakat terlihat sejak pukul 19.30, mereka mulai berdatangan mengisi kursi-kursi plastik di depan panggung utama. Sri –salah satu hadirah—menuturkan, dirinya datang dari tetangga desa, menyengaja untuk menghadiri pengajian malam itu. “Nggolek ilmu (cari ilmu-red) mbak, sekaligus menghabiskan waktu malam dengan shalawat. Ini kan juga di pondok, itung –itung ngalap berkah Pak Yai (sekalian minta barokah Pak Kyai-red). Selain itu, jamaah perempuan lebih banyak daripada jamaah laki-laki. Hal ini terlihat ketika acara dimulai, kursi untuk jamaah putri sudah penuh, sementara untuk laki-laki masih sepertiga bagian yang terisi.
Sebelum pengajian dimulai, hadirin disambut dengan dendangan shalawat dari Grup Hadrah PP Al-Imdad putra selama kurang lebih satu jam. Pukul 21.00, pengajian dimulai dan dipandu oleh MC. Dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Andy Rosyidin dan menyanyikan lagu Indonesia Raya  yang dipimpin oleh Isnaini. Sambutan disampaikan oleh perwakilan panitia, perwakilan yayasan dan oleh pengasuh PP Al-Imdad sekaligus mujahadah bersama.
Acara inti berupa mau’idzah hasanah disampaikan oleh KH. Asyhari Abta. Dalam ceramahnya, beliau menyampaikan bahwa menghadiri pengajian sama artinya dengan menuntut ilmu, “Sopo wonge menyang golek ngilmu, malaikat bakal ngenut mbureni” (Barang siapa yang berjalan untuk menuntut ilmu, maka para malaikat akan mengikutinya-red). Selain itu, beliau juga menyampaikan permintaan maaf atas keterlambatannya. Setidaknya panitia harus mengatur sedemikian rupa agar acara tetap berlangsung. “Awalnya beliau bersedia hadir pukul 21.00. Akan tetapi, karena ada acara mendadak maka pukul 23.00 baru bisa hadir,” ujar Irfan, selaku ketua umum Panitia Bakti Sosial dan Festival Budaya.
Farid –selaku koor paniitia gabungan— menuturkan, panitia dalam hal ini telah berusaha secara maksimal. Adapun hal-hal lain yang di luar kendali, dapat dijadikan pelajaran untuk ke depannya. “Yang terpenting adalah bagaimana mengkondisikan para jamaah, karena beberapa bagian telah dihandle oleh teman-teman santri dari PP Al-Imdad. Panitia gabungan ini disebar di beberapa titik, seperti tukang parkir, penerima tamu, dan pembagi konsumsi.”

Rangkaian acara Bakti Sosial di hari kedua telah usai dan dilanjutkan acara berikutnya di hari ketiga. Salam sukses untuk segenap panitia dan seluruh anggota yang ikut berpartisipasi dalam acara ini! (try)

Sabtu, 17 Februari 2018

CSSMoRA UIN SUKA ADAKAN SEMINAR BEASISWA


             Sabtu (17/02) CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan sebuah acara Seminar Beasiswa dalam rangka Semarak Santri Nasional (SERSANTARA)  ke-10. Acara tersebut dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Imdad Komplek II yang terletak di Pajangan, Bantul, Yogyakarta. Hari ini merupakan hari kedua  dari serangkaian Bakti Sosial dan Festival Budaya 2018 (Baksos & Fesbud)). Sebelumnya pada Jumat (17/2) juga telah dilaksanakan Festival Hadroh.
            Acara yang dimulai pada 12.30 WIB ini diketuai oleh M. Wahyudi yang merupakan anggota aktif CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga tahun 2015. Seminar ini menghadirkan dua orang narasumber yang berpengalaman dalam dunia beasiswa. Narasumber pertama adalah Annas Rolli Muchlisin, Penerima Beasiswa PBSB yang kini menjabat sebagai Ketua CSSMoRA Nasional. Narasumber kedua adalah Afifurrahman Sya’roni, santri PBSB yang kini memperoleh Beasiswa Fresh Graduate Diktis Kemenag RI. Seminar dengan tema “Wujudkan Mimpimu, Lanjutkan Studimu, Raih Beasiswamu" ini sukses digelar. Acara tersebut dihadiri lebih dari 60 peserta dari berbagai kalangan. Hal ini merupakan salah satu bentuk apresiasi masyarakat terhadap terselenggaranya Semarak Santri Nasional (SERSANTARA) ke-10 tahun ini.
            Dalam penjelasannya, Annas mengutip ungkapan Buya HAMKA, Kalau hidup sekedar hidup, maka babi pun hidup. Kalau kerja sekedar kerja, maka kera pun kerja." Hal ini bertujuan untuk memberikan dorongan kepada audien untuk lebih giat dalam belajar dan tentunya lebih bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam bekerja. Begitupun Afif juga menegaskan, “Impian itu sangat luas, semua tergantung pada seberapa besar usaha kita." Dari pemaparan-pemaparan di atas, para peserta seminar merasa termotivasi dan tertarik untuk mengikuti porgram beasiswa.
            Nurdiansyah—salah satu peserta—mengatakan bahwa mengikuti seminar untuk mengetahui jalur beasiswa dan memotivasi agar lebih giat belajar dan bersungguh-sungguh. “Setelah mengikuti acara ini, saya menjadi termotivasi untuk lanjut kuliah dengan jalur beasiswa, saya berharap langkah ini akan terus memberikan motivasi dalam melanjutkan kuliah nantinya”, jawab Nurdiyansyah kepada salah seorang reporter SARUNG. Nurdiansyah sendiri mengaku ingin melanjutkan studinya ke UIN Sunan Kalijaga dengan harapan bisa lulus lewat jalur beasiswa.
            Setelah acara seminar selesai, rangkaian pasar murah sudah menunggu para peserta seminar. Pasar murah yang digelar tepat di lapangan utama Pondok Pesantren Al-Imdad ini menjual berbagai jenis pakaian pria maupun wanita dengan harga yang murah sekali, mulai dari seribu rupiah. Masyarakat sekitar tampak antusias menghadiri acara ini.

            Rentetan acara ini begitu dinikmati tidak hanya oleh para santri, akan tetapi masyarakat sekitar juga ikut mendapat kegembiraan dengan hadirnya acara ini. (Fbr/Rb)