Masaku
Tak sedikit pun aku melewatkanmu
Matahari yang bergulir begitu perlahan
Terhitung cepat oleh mataku dengan jelas
Kuberi tahu akan khayalku
Bahwa itu bukanlah waktuku
Hanyalah halusinasi diambang terpurukku,
Kuyakin akan hal itu
Namun, tergoyahkan jiwaku
Oleh jatuhnya hitungan angka,
Masaku
Dialah akhir bagi kelopak-kelopak mawar merah darah
Ujung dari aroma angan bak ruh kehidupan
Dan pengabdian abadi untuk-Mu ruh suci
Tak akan kugenggam kelopak kering nan rapuh itu
Sebab tak ada satupun serpihannya yang jatuh ke tangan-Mu
Tak akan kubawa aroma itu
Sebab Kau ambil terlebih dahulu
Hanya Abdi, penghambaanku pada-Mu
Teman sejatiku dalam kegelapan, keheningan malam abadi
Masaku
Hanya waktu untuk berkelana
Mencari amalan-amalan dunia
Menumbuhkan akar-akar yang bukan sekedar rasa
Namun asa yang tak terhingga.
by: ANA