Pengikut

Minggu, 09 September 2018

Kunjungi Atambua, Bukti Implementasi Positif Mahasiswa terhadap Masyarakat


Miniatur Yogyakarta, seperti itu kiranya yang terlintas di benak Nanda Ahmad Basuki mahasiswa PBSB UIN Sunan Kalijaga ketika menetap bersama masyarakat Atambua. Potret masyarakat Desa Leuntolu yang menjunjung tinggi adat istiadat kental dijumpai di sana. Penduduk desa yang terdiri dari 559 kepala keluarga, Islam menjadi komposisi agama minoritas dibanding Katholik dan agama lainnya. Untuk sampai ke pemukiman muslim, mereka harus mencapai 10 km dari posko.
Seperti  beberapa daerah pedalaman Indonesia lainnya, kondisi pendidikan di Atambua sangat rendah. Bukti yang mengindikasikan kondisi tersebut terlihat dari minimnya lembaga pendidikan yang berdiri di daerah tersebut. Di dusun tersebut hanya dapat dijumpai 3 instansi tingkat kanak-kanak, 1 instansi Sekolah Dasar. Sedangkan Sekolah Menengah Pertama dan Atas belum berdiri di daerah tersebut. Bahkan rumah ibadah yang menjadi tempat peribadatan masyarakat juga tidak tampak di daerah tersebut. Hanya terdapat sebuah bangunan yang berlokasi di kecamatan yang berfungsi sebagai musholla meski belum diresmikan  sebagai musholla.
Menilik kondisi realitas masyarakat Dusun Suka Bitetek di Atambua, menjadi potensi bagi mahasiswa untuk melakukan pengabdian yang terfokus pada kerukunan beragama dan pendiikan. Hal itulah yang menjadi latar belakang pemilihan lokasi Atambua sebagai tempat KKN tematik riset Aksi Kebangsaan pada 19 Juli hingga 25 Agustus yang merupakan kerjasama Universitas Islam Negeri dengan Kemenag Pusat. Nanda bersama 9 delegasi dari UIN Sunan Kalijaga salah satu diantara 6 PTN lainnya di Indonesia  melakukan pengabdian di daerah tersebut.
Kondisi Atambua yang perlu mendapat perhatian terlebih di bidang pendidikan, menjadi  pilihan untuk pemerataan pendidikan sebagaimana yang tetuang dalam Nawacita,  sebagai bentuk impelementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengajaran, pengabdian dan penelitian. Pemberangkatan Nanda bersama tim KKN ke Atambua  dari Lembaga Puslitbang Pendidikan  Agama dan Keagamaan merupakan salah satu bentuk penguatan peran Kementrian Agama.(mas)
Sumber: wawancara mahasiwa PBSB UIN Sunan Kalijaga

Reaksi:
    ';while(b
    '+titles[c]+'
    '+titles[c]+'
';if(c'};urls.splice(0,urls.length);titles.splice(0,titles.length);document.getElementById('related-posts').innerHTML=dw}; //]]>

0 komentar:

Posting Komentar