Pengikut

CSSMoRA

CSSMoRA merupakan singkatan dari Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs, yang berarti Komunitas Santri Penerima Beasiswa Kementrian Agama

SARASEHAN

Sarasehan adalah program kerja yang berfungsi sebagai ajang silaturahimi antara anggota aktif dan anggota pasif CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Pesantren

Para santri yang menerima beasiswa ini dikuliahkan hingga lulus untuk nantinya diwajibkan kembali lagi mengabdi ke Pondok Pesantren asal selama minimal tiga tahun.

Selasa, 31 Desember 2019

Gelar Turnamen Futsal antar Angkatan, CSSMoRA Harapkan Jalin Kekeluargaan


Yogyakarta-CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga (28/12) kembali adakan turnamen futsal antar angkatan dengan nama Futsal Keakraban. Turnamen ini adalah agenda tahunan Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM). Dilaksanakan di GOR UIN Sunan Kalijaga dan diikuti oleh seluruh anggota aktif CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga dari angkatan 2016 hingga 2019. Sebagian alumni yang berdomisili di Yogyakarta pun turut serta meramaikan turnamen ini.
Sistematika turnamen tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Masing-masing angkatan terdiri dari tim putra dan tim putri. Namun, tim putri yang mewakili alumni tidak ada. Juara ditentukan secara kumulatif dari poin yang diperoleh tiap tim. Kategori juara terbagi menjadi lima; juara 1 dan 2 untuk tim putra, juara 1 dan 2 untuk tim putri, top scorrer dari tim putra dan putri, supporter tim terheboh, serta tim tersportif.
“Jadi tujuan diadakannya kegiatan Futsal Keakraban ini  penuh harap agar seluruh angkatan CSSMoRA yang mengikuti bisa mempererat kekeluargaan dalam bertarung di atas matras futsal. Lelah, letih, dan lesu yang  dirasakan mudah-mudahan menjadi semangat lagi bagi kita untuk CSSMoRA kedepannya. Juga dari pertandingan yang seharian kita jalani dan rasakan jerih payahnya  demi meraih kemenangan semoga menjadi penguat kekeluargaan dari setiap angkagan kita masing-masing.” ujar Abdul Muin Raginda selaku ketua panitia pelaksana turnamen.
Retno Maizima, salah satu peserta dari angkatan 2019 saat diwawancarai menyatakan turnamen ini seru. “Seru, apalagi pertandingan tim putri. Tapi menurut saya pertandingan antar angkatan itu kurang adil karena jumlah orang dari tiap angkatan yang berbeda dan juga skill pemain yang berbeda.”, ujar mahasiswi yang akrab disapa Zima itu.
Di penghujung kegiatan, panitia mengumumkan para juara dalam turnamen futsal ini. Angkatan 2018 meraih juara pertama untuk tim putra dan tim putri serta kategori supporter tim terheboh. Angkatan 2017 meraih juara kedua untuk tim putra. Angkatan 2016 meraih kategori juara dua untuk tim putri. Angkatan 2019 meraih juara untuk kategori tim tersportif. Untuk top scorrer putra dan putri, keduanya diraih oleh angkatan 2018 atas nama Abdul Muin Raginda dan Alief Yundha. (Ai)


Selasa, 17 Desember 2019

Peringati Harlah, CSSMoRA UIN SUKA Gelar Khatmil Quran dan Tumpengan



Yogyakarta – CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga menggelar Khatmil Quran dan Tumpengan pada Ahad, 15 Agustus dalam rangka memeringati Harlah CSSMoRA. Acara ini merupakan program kerja CSSMoRA Nasional. Setiap Perguruan Tinggi (PT) mitra PBSB secara serentak menggelar Khatmil  Quran di PT masing-masing. Bertempat di Monumen Ngoto, Bantul, acara ini sukses terlaksana hingga selesai pada pukul 12.30 WIB..
Tahun ini merupakan tahun ke-dua belas perayaan Hari Lahir CSSMoRA. Dipimpin oleh Muhammad Mundzir, acara muqaddaman berlangsung dengan hikmat. Lalu acara dilanjutkan dengan tahlil dan mahallul qiyam. Rangkaian acara berikutnya adalah pengumuman pemenang sayembara logo SERSANTARA yang dimenangkan oleh Yassir Lana, mahasiswa PBSB angkatan 2017. Logo tersebut di-launching bersamaan dengan pembukaan acara SERSANTARA yang dibuka oleh Ahmad Faruq Khaqiqi selaku ketua panitia.
Acara dilanjutkan dengan pngumuman CSSMoRA Award yang dibacakan oleh  Karina Rahmi St Farhani selaku Sekretaris CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga. M. Alan Juhri (mahasiswa angkatan 2016)  berhasil menyabet award untuk kategori mahasiswa berprestasi di bidang akademik. Disusul dengan Idlofi (angkatan 2017) yang mendapatkan award untuk kategori mahasiswa berprestasi non-akademik. Sedangkan Nanda Dwi Sabriana (amgkatan 2018) berhasil menyabet award untuk kategori mahasiswa teraktif.
 “Saya tidak pernah menyangka bisa mendapatkan penghargaan ini, apalagi di bidang akademik”, tukas Alan Juhri. Ia mengatakan bahwa ia sangat bersyukur mendapatkan penghargaan tersebut dan berharap semoga bisa menjadi pemantik semangat agar lebih produktif lagi ke depannya. Terakhir, Alan—sapaan akrabnya--- berpesan kepada teman-teman dan adik-adik agar tetap berkarya sesuai dengan bidangnya masing-masing, tidak perlu memaksakan diri di bidang yang bukan passion-nya. “Gali terus potensi dan berikan yang terbaik,” imbuhnya di akhir wawancara. (Reem)*

*Mahasiswi Ilmu Hadis Semester lima