Cahaya Desa
*Adek
Cahaya pagi mentari desa, merona
Tak malu menyibak embun yang masih kumpul bersama
Menguasai setiap kebun dengan kuning kilaunya
Hingga membanjiri setiap rumah melalui lubang-lubang jendela
Duduk, secangkir teh, mata, terpana
Cahaya sore mentari desa, mempesona
Anggun permisi meninggalkan tahtanya
Indah merobek langit menyisakan senja
Berdiri, bergegas, menuju Yang Maha Esa
Pada Sepertiga Malam
*Adek
Pada bulan sepertiga malam
Ku puja gelora rindu yang berkecamuk dalam diriku
Kepersembahkan setetes darah segar yang setiap hari tabu padamu
Kutambahkan air mata dalam kendi yang tercebur lantaran dirimu
Kutebari bunga bertujuh rupa belantara semerbak parasmu
Kulafalkan mantra bertajuk cinta agar terbuka pintu hatimu
Puaaaaaah !
Oh...
*Adek
Oh...
Kembali kurasakan
Betapa hebatnya kehangatan
Pendar matahari menyetubuhi dedaunan yang masih terbungkus embun-embunan
Oh tak jauh beda dengan senyum sapaanmu kekasih ...
Reaksi: |
0 komentar:
Posting Komentar