Pengikut

CSSMoRA

CSSMoRA merupakan singkatan dari Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs, yang berarti Komunitas Santri Penerima Beasiswa Kementrian Agama

SARASEHAN

Sarasehan adalah program kerja yang berfungsi sebagai ajang silaturahimi antara anggota aktif dan anggota pasif CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Pesantren

Para santri yang menerima beasiswa ini dikuliahkan hingga lulus untuk nantinya diwajibkan kembali lagi mengabdi ke Pondok Pesantren asal selama minimal tiga tahun.

Selasa, 25 Agustus 2020

Musyawarah Kerja CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: Memaksimalkan Dunia Digital Sebagai Strategi dalam Kepengurusan Periode 2020-2021


Yogyakarta (24/8)-CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengadakan Musyawarah Kerja (Musyker) yang berlangsung selama dua hari, tanggal 22-23 Agustus via Zoom meeting. Ini merupakan agenda besar kedua secara daring yang dilakukan setelah pelantikan kepengurusan masa bakti 2020-2021. Seluruh Pengurus CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga, Demisioner, dan Kru Sarung merupakan peserta dalam acara tersebut.

Hari pertama acara ini dimulai pada jam 09.00 WIB dengan rangkaian acara yaitu: pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Quran, sambutan dari Ketua Umum CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga, pembacaan doa dan dilanjutkan dengan pembacaan tata tertib sidang serta menetapkan Presidium tetap. Setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan Program Kerja (Proker) setiap Departemen yaitu: Jurnalistik, PSDM, PSDE, P3M, Litbang, Kominfo dan BPH. Semua  Proker dibahas satu persatu bersama forum, kemudian diberikan kesempatan bagi peserta untuk bertanya, mengkritisi, order dan saran. Namun, peserta dari Demisioner angkatan 17 tidak banyak yang hadir dikarenakan masih menjalani program KKN yang harus diselesaikan.

Ketua Umum CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga menjelaskan dalam visinya untuk menjalin relasi dan kerja sama dengan spirit loyalitas ke arah eksternal yang nantinya akan direalisasikan melalui  Proker tersebut. Kondisi di Indonesia yang tak kunjung menunjukkan angka penurunan kasus Covid-19, membuat kepengurusan periode ini harus memutar otak dan menggali ide agar program kerja tersebut dalam terlaksana sebagaimana mestinya.

“Kami sudah sepakat, program kerja yang akan dijalankan  kami bagi menjadi dua: online dan offline. Nah, kami juga sepakat semester ganjil ini proker itu kita jalankan secara daring. Dari kepengurusan ini memberikan beberapa terobosan baru yang sebelumnya kurang menyentuh digital. Nah, kami berharap di kepengurusan tahun ini CSSMoRA bisa lebih aktif  dan di dunia digital, seperti sosial media, website dan lain sebagainya. Akan tetapi, di samping itu kami juga mempersiapkan program-program yang bersifat lapangan atau offline untuk menghadapi semester genap,” ujar pria asal Sulawesi Selatan itu ketika diwawancarai.

“Pesan saya yang pertama yaitu tetap semangat dan optimis bahwa Pengurus tahun 2020-2021 ini mampu melewati tantangan pandemi ini. Mari saling tolong menolong, saling bahu membahu. Kami harap tiap Departemen saling menyatu satu sama lain agar CSSMoRA dapat mewujudkan yang terbaik. Kemudian, saya harap seluruh pengurus dan demisioner tetap dijaga komunikasi nya. Saya harap seluruh Demisioner termasuk angkatan 17 untuk saling bersinergi,” lanjut beliau

Ketua CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga periode 2019/2020 dan  Demisioner Koordinator Litbang menyempatkan hadir dalam acara tersebut. Di akhir penutupan keduanya memberikan nasihat serta semangat untuk kepengurusan periode ini.(Melala)

Senin, 24 Agustus 2020

Majalah Sarung Edisi ke-VIII


Untuk Majalah Sarung Edisi ke-VIII

Majalah Sarung Edisi ke-VIII


Minggu, 23 Agustus 2020

Enam Mahasiswa PBSB Mengikuti Wisuda Secara Virtual

 


 

Yogyakarta - Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga kembali menyelenggarakan acara wisuda untuk yang terakhir kalinya pada tahun ajaran 2019/2020. Wisuda periode ke IV yang semulanya dijadwalkan akan diselenggarakan secara langsung pada hari Rabu tanggal 5 Agustus 2020, diundur 2 minggu kemudian, yakni pada hari Rabu tanggal 19 Agustus 2020 secara virtual melalui aplikasi Zoom. Ini menjadi wisuda kali kedua yang diselenggarakan secara virtual pada tahun ajaran 2019/2020 semenjak adanya pandemi Covid-19. Mengenai pengunduran berlangsungnya acara wisuda tersebut konon disebabkan adanya pandemi ini yang membuat proses acaranya diganti dari yang semulanya hendak diselenggarakan secara langsung di lingkungan UIN Sunan Kalijaga menjadi virtual, sehingga membutuhkan persiapan yang baru dan matang kembali. Selain itu, perpindahan jabatan Rektor UIN Sunan Kalijaga yang sebelumnya diduduki oleh Plt. Rektor Prof.Dr.Phil.Sahiron Syamsuddin M.A. kepada Prof.Dr.Phil. Al-Makin, S.Ag., M.A.

Dalam acara wisuda tersebut, 6 mahasiswa PBSB berhasil meraih gelar sarjananya baik di bidang Tafsir Al-Quran maupun Ilmu Hadis. Diantaranya adalah Mayola Andika, S.Ag., Mas’udah, S.Ag., Kaidah Ikawanah, S.Ag., Mohammad Abdul Hanif, S.Ag., Moch. Ilham, S.Ag., dan Iqbal Ansari, S.Ag.. Adapun dua diantaranya  menorehkan prestasi di bidang akademik dengan meraih predikat wisudawan terbaik dan tercepat di Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam. Kedua wisudawan tersebut ialah Sdr. Mohamad Abdul Hanif, S.Ag., dengan nilai IPK 3,89 dan lulus dalam kurun waktu 3 tahun 7 bulan 28 hari, yang meraih predikat wisudawan terbaik pada program studi Ilmu Hadits. Serta Sdri. Mayola Andika, S.Ag. dengan IPK 3,89 dan lulus dalam kurun waktu 3 tahun 5 bulan 26 hari dengan predikat wisudawan terbaik dan tercepat Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir sekaligus se-Fakultas.

“Tidak ada kendala apapun dalam penyelenggaraan acara wisuda kali ini selain masalah sinyal yang mengganggu visual, baik dari pihak mahasiswa maupun teknisi UIN”. Ujar Mohammad Abdul Hanif, mahasantri PBSB angkatan 2016 yang mendapat predikat terbaik dan tercepat dari Program Studi Ilmu Hadits.

“Untuk tanggapan keluarga sendiri ya agak heran dan kecewa. Namun karena kebijakannya memang sudah demikian dan atas berbagai pertimbangan situasi sehingga hal ini dapat dimaklumi. Mengenai masalah foto keluarga pasca acara wisuda yang umumnya ingin dilakukan oleh mahasiswa dan keluarga dapat disiasati kembali dengan pergi ke studio foto ataupun menggelar studio dadakan di rumah.” Lanjutnya.

Memang benar adanya pandemi yang mewabah lebih dari setengah tahun di Indonesia ini juga menjadi penyebab utama wisuda virtual tersebut, meski mengecewakan masing-masing mahasiswa dan keluarga karena tidak bisa mengabadikan salah satu momentum terbaik tersebut di lingkungan almamater UIN Sunan Kalijaga, namun di sisi lain kebijakan diselenggarakan wisuda secara virtual tersebut juga merupakan langkah yang tepat untuk meminimalisiir angka kasus positif covid-19 yang sejauh ini sudah mencapai lebih dari 100.000 kasus dalam kurun waktu 6 bulan. (Azharin)