PALU-Menteri Perindustrian Saleh Husin, Ssabtu (6/12) siang meresmikan pusat industri rotan nasional (pirnas) di Desa Baiya, kecamatan Tawaeli. Menperin juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan industri karet dan minyak atsiri milik PT Agro Sulteng.
Pusat industri rotan yang dibangun sejak tahun 2013 oleh kementerian perindustrian dan perdagangan ini merupakan satu-satunya yang ada di indonesia. Pirnas Palu saat ini bekerjasama kemitraan dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Tadulako Palu dan asosiasi industri yang bergerak di bidang industri furniture rotan dan kayu serta dua desainer rotan dari Jerman.
Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam kepada wartawan mengatakan pemerintah saat ini terus mendorong agar industri rotan ini dapat dikembangkan menjadi hilirisasi dan menjadi industri yang mempunyai nilai tambah bagi masyarakat. Jangan sampai dijual begitu saja ke luar negeri tanpa nilai tambah. Menteri menyebutkan kalau saat ini 60 persen pasokan rotan indonesia berasal dari Sulawesi Tengah.
Menteri menambahkan dengan adanya kawasan industri palu yang telah ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) sejak bulan oktober 2014 diharapkan dapat meningkatkan investasi indutsri di Sulawesi Tengah yang pada akhirnya akan meningkatkan ekonomi masyarakat setempat. Terlebih dengan adanya investasi industri karet dan minyak atsiri ini diharapkan dapat memicu investasi di bidang pengolahan industri hasil-hasil perkebunan yang lainnya seperti cokelat dan minyak sawit sehingga nilai tambahnya dapat dinikmati oleh masyarakat Sulawesi Tengah.
Pirnas di palu saat ini sudah mulai memproduksi sejumlah furnitur berbahan rotan dengan desain yang bagus serta menggunakan teknologi. Produksi furnitur rotan ini bahkan sudah menembus pasar mancanegara setelah desainnya dan produksinya ditangani oleh sejumlah tenaga ahli dari ITB, Untad dan dua profesor dari Jerman.(bs-01)